SELAMAT DATANG DI PAPAN BIMBINGAN ONLINE SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

Minggu, 01 Maret 2009

Petunjuk Layanan Konseling Pribadi (via Yahoo Messenger)

Untuk dapat menggunakan layanan konseling online ini, siswa harus memiliki account email di Yahoo! (untuk yang belum memiliki silahkan daftar disini) yang nanti akan digunakan untuk login di layanan Yahoo Messengger. Yahoo Messengger dapat diinstal di komputer siswa atau dapat membuka dan login diYahoo Messengger Web.

Sebelum melaksanakan konseling, siswa terlebih dahulu membuat janji waktu dengan menawarkan waktu untuk konseling dengan menghubungi Admin PBO atau via email di bksmamuhijogja@yahoo.com. Agar pelaksanaan layanan ini berjalan maksimal, siswa diharuskan memberikan identitas yang jelas.

Segala permasalahan yang diungkapkan akan disimpan pada database Papan Bimbingan Online dan akan dijaga kerahasiaannya.

Admin PBO
Read More..

Petunjuk Layanan Konseling Kelompok (via Mailing List)

Untuk dapat melakukan layanan konseling kelompok, siswa diharuskan sudah memiliki account email yang kemudian dapat mendaftarkan diri di Mailing List BK SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta di Yahoogroups (klik ini).
Setelah mendaftarkan email, siswa diwajibkan mengisi konfirmasi keanggotaan yang akan dikirim via email yang didaftarkan.

Dalam layanan konseling kelompok ini, siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dapat saling membantu dapat menghadapi masalah dengan memberikan alasan pada setiap email yang masuk dalam mailing list ini.


Group Email Addresses
Pesan Tunggal: bksmamuhijogja@yahoogroups.com

Email Daftar: bksmamuhijogja-subscribe@yahoogroups.com

Email Batal: bksmamuhijogja-unsubscribe@yahoogroups.com

Kontak Admin: bksmamuhijogja-owner@yahoogroups.com Admin PBO
Read More..

Kotak Masalah

Layanan kotak masalah ini merupakan media interaksi untuk menyampaikan atau konsultasi masalah siswa yang dapat ditujukan langsung pada Guru Pembimbing yang dimaksud. Bagi siswa yang menginginkan materi tertentu dapat mengirimkan ke email ini. Setiap email yang akan dibalas apabila memiliki keterangan identitas yang jelas, apabila ada email yang masuk dengan ketidakjelasan identitas maka tidak akan dibalas. Untuk Layanan Kotak masalah ini dapat dikirimkan ke bksmamuhijogja@yahoo.com

Admin PBO
Read More..

Memilih Jurusan Perguruan Tinggi

Gimana sih cara milih jurusan dan Universitas yang tepat buatku? Ini mungkin yang menjadi pertanyaan Kamu. Kamu harus memikirkan ini dengan matang, karena hal ini sangat menentukan masa depan Kamu. Untuk itu Kamu haru memperhatikan minat, keinginan, bakat dan kemampuan Kamu. Ini kami coba memaparkan tiap faktor yang harus diperhatikan:

I. Minat dan Keinginan

Sebenarnya Kamu mau jadi apa sih? Cita-cita Kamu apa sih?Apa Kamu pengen gelutin di bidang social, ekonomi atau bidang yang berbau keteknikan atau lainnya. Jawab dulu pertanyaan ini, tentunya dengan jujur. Pendapat orang tua, saudara, temen memang penting, tapi jangan sampai Kamu cuman milih masa depan Kamu karena paksaan. Nantinya Kamu jalanin kuliah Kamu dengan rasa kurang enjoy. Nah dari cita-cita Kamu ini, apa jadi dokter, arsitek, sosiolog, ahli bahasa, ekonom, pengacara atau lainnya, Kamu bisa lihat universitas mana yang menyediakan jurusan yang Kamu pengen. Di sini Kamu juga perlu pendapat dari pihak lain.

II. Bakat & Kemampuan

Nah kalo udah yakin akan minat Kamu, Kamu sudah menyaring jurusan-jurusan dari berbagai universitas yang anda. Sekarang dari daftar jurusan yang sesuai dengan minat Kamu perlu saring lagi sesuai dengan bakat dan kemampuan Kamu. Di sini Kamu perlu kejujuran, kami yakin Kamu bisa mengukur bakat dan kemampuan Kamu sendiri koq. Sebelumnya Kamu tentunya sudah pernah ngelakuin try-out, kalau belum pernah atau pengen coba yang online, klik aja alamat ini http://www.e-umptn.com/download.htm dan download aplikasi try-outnya dari situ Kamu catat perkembangan hasil nilainya. Kemudian Kamu bandingkan dengan passing grade ke jurusan sesuai bakat dan kemampuan Kamu, lalu:

1. Kamu batalin ambil jurusan di universitas itu, ganti universitas dengan jurusan yang sama namun passing gradenya berbeda.

2. kalau Kamu tetap ngotot mau milih jurusan dan universitas yang passing gradenya lebih tinggi, Kamu tingkatin dong kemampuan Kamu. Caranya yah belajar lebih keras, coba soal-soal tryout lagi. Kalau hasil try-out meningkat, coba pilih jurusan yang Kamu pengen.

3. kalau belum bisa melewati passinggradenya, dan Kamu tetap pengen milih jurusan itu, boleh deh pilih sebagai pilihan pertama, tapi pilihan keduanya diusahakan yang sesuai dengan hasil try-out mu, jadi pilihanmu mudah-mudahan tidak terbuang begitu saja.

Nah, kesalahan besar yang biasa dilakukan adik-adik SMA adalah milih jurusan yang memang passing gradenya dibawah nilai tryoutnya tapi ternyata jurusan tersebut TIDAK sesuai dengan minat dan bakatnya. Nanti kalau Kamu tetap paksaiin milih jurusan ini, Kamu akan susah deh njalanin kuliahnya dengan enjoy. Mudah-mudahan dengan usaha yang keras dan diiringi dengan doa, Kamu bisa dapet jurusan yang Kamu pilih.

Sumber asli Klik Ini

Read More..

Tipe-tipe Manusia dalam Kerja

Di dalam psikologi dikenal adanya tipologi, yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menggolong-golongkan orang dalam tipe tertentu. Di awal-awal perkembangannya, psikologi memang banyak mengacu pada tipologi ini. Terutama dalam teori kepribadian.

Akhir-akhir ini konsep yang mengarah ke tipologi memang berkurang. Hal ini disebabkan kuatnya anggapan bahwa tidak ada manusia yang sama persis dengan lainnya. Individual differences dan personal characteristics sebagai dasar dalam memahami manusia dan perilakunya Iebih banyak dianut. Namun sebagian orang juga masih mempertanyakan, benarkah tidak ada tipe-tipe tertentu pada manusia?

Pada dasarnya konsep tipologi diserang habis-habisan oleh banyak orang karena kelakuannya. Sehingga tampak seolah-olah manusia harus masuk dalam tipe tertentu. Padahal daIam kenyataannya banyak terjadi variasi tipe, bahkan tidak pernah ditemukan manusia seperti dalam tipologi. Mengingat itu semua, untuk memahami manusia dan perilakunya melalui konsep tipologi perlu berhati-hati. Menurut hemat penulis, tipologi hanyalah kecenderungan. Jadi misalnya tipe leptosom, orang yang badannya kurus tinggi, belum tentu memiliki ciri suka menyendiri dan introvert, tetapi bisa dikatakan memiIiki kecenderungan demikian. Kaitan antara pekerjaan dengan tipe atau ciri-ciri orang memang erat.

Untuk pekerjaan seperti operator mesin otomatis, misalnya, dibutuhkan seorang yang tekun bekerja dalam pola yang tidak variatif. Di sisi lain, untuk pekerjaan pengontrolan kualitas, diperlukan seorang yang teliti. Dengan demikian memang sangat ideal apabila suatu pekerjaan dikerjakan oleh orang yang memiliki karakter sesuai dengan pekerjaannya. Dari sanalah kemudian muncul analisis jabatan yang kemudian menghasilkan deskripsi jabatan untuk selanjutnya digunakan dalam pencarian tenaga kerja (recruitment). Dalam hal tipe atau ciri-ciri tertentu hanya merupakan sebagian persyaratan. Syarat lain seperti bakat, minat, dan lain-lain masih dibutuhkan.

Kondisi Ekstrim
Di dalam kelompok kerja, baik di dalam kantor, organisasi, ataupun kelompok kerja temporer, biasanya dijumpai berbagai manusia dengan ciri-cirinya tersendiri. Ciri-ciri itu biasanya tampak dalam perilakunya. Karena begitu banyaknya ciri-ciri itu, maka dalam suatu kerja tertentu tidak semuanya dibutuhkan. Untuk itu bisa dipahami apabila ada kejadian pekerja didepak dari kelompoknya karena tidak sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau teman-teman sekerja.

Berkaitan dengan kelompok kerja, Bertram M. Gross menemukan beberapa tipe manusia yang sering muncul. Ada orang yang sangat mementingkan pekerjaan. Orang macam ini selalu berorientasi pada pekerjaan. Baginya pekerjaan adalah segalanya. Ciri-ciri lain yang dimilikinya adalah selalu ingin menyelesaikan tugas yang dibebankan secepat mungkin. Dalam kondisi yang ekstrim orang tipe ini akan mengacuhkan masalah hubungan sosial. Nomor satu adalah kerja nomor dua juga kerja. Orang yang demikian barangkali pantas menjadi karyawan teladan. Namun bila ia menjadi pemimpin barangka!i ia lebih tepat membawahi robot-robot. Kebalikan dari tipe ini adalah tipe pekerja yang berorientasi pada orang, bukan pada pekerjaan.

Dalam konteks kerja ia akan mengembangkan pola hubungan sosial sedemikian rupa hingga harmonis. Ada dua tujuan yang tersirat pada orang yang menyukai tipe ini. Pertama ia beranggapan dengan membina hubungan sosial yang baik maka akan tercipta kondisi yang memuaskan sehingga dalam kelompok kerja itu akan muncul produktivitas yang tinggi. Kedua, apalah artinya produktiv itas kerja kelompok apabila tidak ada kepuasan hubungan sosial di dalamnya. Sehingga ia kadang merasa perlu mengorbankan produktivitas demi tercipta hubungan baik sesama teman kerja. Terlepas dari itu semua, tipe ini bagi orang lain memang menyenangkan.

Masih berkaitan dengan orientasi kerja, ada tipe lain. Yaitu orang yang mementingkan prosedur atau metode kerja. Orang semacam ini sangat tepat untuk merancang suatu metode kerja baru. Namun ketika ia terpaksa menjadi pelaksana, ia cenderung untuk mengubah prosedur yang sudah berlaku dan menggunakannya dengan prosedur yang dinilainya baik. Untuk suatu tujuan tertentu orang tipe ini suka bereksperimen. Baginya orang lain tidak perlu mendelegasikan suatu tugas sekaligus memberi petunjuk ini dan itu. Cukup beritahu apa tujuannya, dia akan menyelesaikan tugas itu dengan caranya
sendiri.

Patuhi Aturan
Kebalikan dari master of methods and procedures adalah tipe yang sangat patuh terhadap aturan. Ini adalah tipe birokrat. Orang macam ini tidak bisa kerja tanpa ada juklak. Apabila sudah ada juklak, maka sedikit pun ia tidak berani melanggar atau memodifikasikannya, meskipun ia tahu bahwa tidak semua prosedur sesuai. Tipe rule enforcers ini berbeda dengan tipe rule blinkers. Tipe yang terakhir ini memiliki ciri menganut aturan yang ada, tetapi tidak serius. Juga tidak menentangnya.

Masih berkaitan dengan aturan atau norma kerja kelompok, ada tipe yang disebut regulars. Yaitu orang yang menerima aturan kerja sekaligus ia juga diterima secara baik oleh anggota atau teman-teman kerjanya. Ini berbeda dengan deviant, orang yang suka melanggar aturan. Meskipun orang macam ini tidak disukai oleh atasannya, belum tentu ia dibenci teman-temannya. Apabila ada beberapa orang yang memiliki tipe seperti ini dalam suatu kelompok, maka akan muncul oposisi.

Dalam masalah keseriusan kerja sering ditemui orang yang sangat besar keterlibatannya terhadap pekerjaan dan organisasinya. Dengan kata lain, komitmennya terhadap organisasi diwujudkan dalam aktivitas dan pekerjaan secara bersungguh-sungguh. Kebalikan dari tipe ini adalah tipe orang yang hanya memikirkan saat akhir kerja. Maksudnya, ia kerja hanya untuk menunggu bel tanda pulang. Begitu jam kerja selesai ia akan kabur dengan cepat. Tidak peduli apakah pekerjaan selesai atau tidak. Keterlibatannya terhadap pekerjaan memang sangat dangkal. Mungkin baginya kerja adalah sekedar menghabiskan waktu dan dapat uang.

Ada orang yang mudah menerima pemikiran orang lain, ada juga yang selalu berbuat seperti kritikus. Tipe penurut, yes-man atau yea sayers, pada umumnya disukai oleh atasan atau teman sekerja yang otoriter. Sebaliknya, ia kurang disukai oleh orang lain yang bertipe demokratis sebab sulit diharapkan darinya akan datang ide-ide atau usul. Sedang tipe kritikus, sering juga disebut, nay sayers, sering dianggap musuh pimpinan. Orang semacam ini memang jeli sekali melihat kekurangan orang lain, bahkan kadang terlihat nyinyir. Di matanya tidak ada sesuatu yang sempurna. Bukan berarti orang seperti ini mesti jelek. Dalam kondisi tertentu justru sering diperlukan, sehingga keputusan kelompok tidak keliru karena ada persetujuan dan keyakinan yang terlalu tinggi dari masing- masing anggota.

Orang Baru
Tidak jarang kita menjumpai orang yang meskipun sudah bekerja lama di tempat itu, masih harus diberi petunjuk ini dan itu oleh atasan atau teman-temannya. Ia selalu kelihatan seperti orang baru. Pendek kata, kurang meyakinkan. Karena itu maka usul-usul atau perkataannya sering tidak dihiraukan oleh teman sekerja. Berlawanan dengan tipe itu adalah orang yang cepat menyesuaikan diri dengan cara mengorek informasi sebanyak mungkin tentang tempat kerjanya sehingga dalam waktu relatif singkat ia bisa melakukan
pekerjaan dengan baik. Sepertinya ia pekerja lama.

Bisa juga memahami tipe orang dilihat dari orientasinya terhadap karirnya. Ada orang yang sangat progresif. Ia selalu berusaha untuk mencapai posisi yang lebih tinggi selama potensinya memungkinkan. Orang yang seperti ini dikenal juga dengan sebutan memiliki motif berprestasi tinggi. Kiranya ini termasuk salah satu tipe yang sangat dibutuhkan di jaman ini. Sayangnya, belum semua tempat memberi kesempatan pada orang-orang semacam ini. Seringkali ia terbentur dengan orang tipe birokrat.

Dari hasil beberapa penelitian, tipe progresif proporsinya sebanding dengan orang tipe puas dengan kedudukan saat ini. Sebagian besar orang bertipe menengah. Tidak terlalu progresif, tidak juga terlalu nrimo. Makin luasnya jaringan kerja dan organisasi memungkinkan muncul tipe yang kosmopolitan. Ia terlibat dengan banyak organisasi dan aktivitas. Para manajer dan direktur sekarang makin banyak yang berorientasi ke arah tipe ini. Tujuan akhirnya bisa diduga, yaitu, memperlancar bisnis. Karena tuntutan jaman memang mengarah ke kosmopolitan, maka tipe lokal, kebalikan dari kosmopolitan, sering menjadi bahan tertawaan kelompok kosmopolitan.

Tentu saja tipe-tipe orang dalam kerja tidak hanya seperti yang diuraikan di atas. Masih ada beberapa, bahkan banyak, tipe lain. Namun yang sedikit ini bisa menjadi bahan untuk menganalisis diri sendiri dan teman sekerja atau bawahan. Namun perlu diingat hanya sedikit orang yang memiliki tipe persis seperti itu. Sebagian besar justru memiliki tipe campuran atau kadar tipe tertentu tidak berada dalam titik ekstrim

Sumber Klik Ini

Read More..

Tips dan Trik Memilih Jurusan Komputer

Secara konsep, kurikulum bidang komputer di Indonesia sudah cukup baik. Kurikulum Indonesia mengacu dan mengadaptasi Computing Curricula, yaitu panduan kurikulum bidang komputer (computing) yang diterbitkan secara bersama oleh ACM (the Association for Computing Machinery), AIS (the Association for Information System) dan IEEE-CS (the IEEE Computer Society).

Beberapa dokumen usulan kurikulum yang diajukan APTIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer) saya lihat juga mengacu ke Computing Curricula 2001 dan 2005. Kalau kemudian ada pertanyaan kok pelaksanaan di lapangan tidak sebagus konsepnya. Ya banyak faktor yang masih menjadi masalah di Indonesia, kualitas SDM pengajar, infrastruktur, minimnya textbook yang baik, dsb. Mari kita perbaiki bersama-sama dan tidak perlu saling menyalahkan :)


Sekali lagi, Indonesia hanya mengadaptasi dan bukan mengadopsi Computing Curricula, artinya bahwa tidak semua nama jurusan dan nama mata kuliah di Indonesia sama “plek” dengan apa yang ada di Computing Curricula. Computing Curricula memberikan panduan tentang penyelenggaraan, penamaan mata kuliah beserta pembobotannya dan penyusunan kurikulum pada 5 jurusan, yaitu: Computer Engineering (CE, Teknik Komputer), Computer Science (CS, Ilmu Komputer), Information Systems (IS, Sistem Informasi), Information Technology (IT, Teknologi Informasi), Software Engineering (SE, Rekayasa Perangkat Lunak).

Adaptasi dan acuan kurikulum di Indonesia adalah:

1. Computer Science untuk program studi (jurusan) Teknik Informatika atau Ilmu Komputer
2. Computer Engineering untuk program studi (jurusan) Sistem Komputer atau Teknik Komputer
3. Information System untuk Sistem Informasi atau Manajemen Informatika

Sedangkan Software Engineering dan Information Technology, di Indonesia dianggap bukan merupakan program studi (jurusan) karena masih bisa masuk salah satu bagian dari Teknik Informatika atau Ilmu Komputer.

Lha terus dimana letak perbedaan jurusan-jurusan diatas?

Semua jurusan (program studi) sebenarnya memiliki mata kuliah yang boleh dikatakan “sama”, hanya pembobotannya berbeda. Bobot inilah yang nantinya menentukan jalur karier dan bidang kerja lulusan. Kompetensi lulusan setiap jurusan biasanya di desain seperti di bawah:

1. Computer Engineering (CE) (Jurusan Sistem Komputer atau Teknik Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mendesain dan mengimplementasikan sistem yang terintegrasi baik software maupun hardware
2. Computer Science (CS) (Jurusan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang cukup luas dimulai dari penguasaan teori (konsep) dan pengembangan software.
3. Information System (IS) (Jurusan Sistem Informasi atau Manajemen Informatika) diharapkan menghasilkan lulusan yag mampu menganalisa kebutuhan (requirement) dan proses bisnis (business process), serta mendesain sistem berdasarkan tujuan dari organisasi
4. Information Technology (IT) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu bekerja secara efektif dalam merencanakan, mengimplementasikan, mengkonfigurasi dan memaintain infrastruktur teknologi informasi dalam organisasi.
5. Software Engineering (SE) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mengelola aktifitas pengembangan software berskala besar dalam tiap tahapannya (software development life cycle).

Sumber asli : Klik Ini


Read More..

Mengenal Perguruan Tinggi?

Dari 1465+ perguruan tinggi swasta di Indonesia, tentu saja tidak semuanya memenuhi kriteria minat, biaya dan prospek yang sudah anda tentukan. Coret PTS yang tidak memiliki program studi sesuai minat anda. Singkirkan PTS-PTS yang biaya kuliahnya terlalu mahal bagi anda, atau terlalu jauh dari tempat tinggal anda sehingga biaya untuk kuliah di sana akan terlalu tinggi. Dengan demikian daftar yang anda miliki akan semakin pendek. Tetapi itupun mungkin masih cukup panjang sehingga memerlukan pendalaman lebih jauh. Faktor apa lagi yang perlu dilihat dari suatu perguruan tinggi untuk menentukan pilihan akhir anda?


Reputasi
Kalau saya harus memilih salah satu PTS tanpa melihat faktor-faktor internal lainnya, pertimbangan utama yang paling gampang saya gunakan adalah reputasi PTS tersebut.Reputasi di sini berarti PTS yang bersangkutan secara umum dikenal sebagai PTS yang baik, memiliki sarana belajar mengajar yang baik dengan fasilitas yang memadai. Lulusannya pun tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan. Bahkan ada lulusan PTS yang menjadi rebutan perusahaan-perusahaan pemakainya.

Apakah tidak mungkin salah jika memilih PTS ini? Harus kita ingat, reputasi tidak datang dalam sekejap. Reputasi ini biasanya dibangun dengan kerja keras dan melalui proses yang panjang. Bisa saya katakan bahwa anda berada on the safe side jika memilih salah satu dari PTS-PTS ini. Bukan berarti lalu anda berhenti di sini saja. Masih ada hal-hal lain yang harus anda cermati.


Status Akreditasi
Status akreditasi ini adalah salah satu faktor yang paling sering digunakan oleh PTS untuk mengiklankan dirinya. Tidak terlalu salah memang, karena hal itu menunjukkan mutu/kemampuan PTS dalam menyelenggarakan suatu program studi. Status ini didapat setelah diadakan penilaian tentang semua unsur yang diperlukan untuk itu, termasuk fasilitas pendidikan, nisbah dosen tetap dan mahasiswa, kurikulum pendidikan, dan banyak hal lainnya. Masalahnya, tidak semua orang memahami dengan jelas tentang status ini, dan tampaknya banyak PTS yang menyadari dan memanfaatkan ketidaktahuan tersebut.

Yang terutama adalah: status akreditasi diberikan kepada program studi di suatu PTS dan bukan kepada PTS yang bersangkutan. Jadi sebetulnya tidak ada istilah PTS yang disamakan. Yang benar adalah (satu atau lebih) program studi di PTS tersebut statusnya disamakan. Mungkin saja PTS tadi memiliki 3 program studi (misalnya A, B, dan C), masing-masing dengan jenjang S1 dan D3. Kalau program studi A jenjang D3 saja (satu dari enam) yang memperoleh status disamakan, apakah tepat kalau PTS tersebut mengatakan statusnya disamakan?

Yang perlu anda ketahui juga, status akreditasi ini menentukan kemandirian suatu program studi dalam melaksanakan proses belajar mengajar, misalnya ujian negara atau penerbitan ijazah. Suatu program studi (sekali lagi bukan PTS) yang sudah dinyatakan terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berhak untuk menyelenggarakan sendiri semua kegiatannya. Artinya anda tidak lagi harus mengikuti ujian negara yang dilaksanakan oleh Kopertis, dan ijazah yang anda terima cukup disahkan oleh PTS tempat anda kuliah.

Sekali lagi, tanyakan dengan jelas status akreditasi program studi yang anda pilih. Jangan percaya begitu saja dengan klaim yang dikeluarkan oleh suatu PTS tentang statusnya. (Uraian yang lebih rinci tentang hal ini dapat anda lihat pada topik Akreditasi).

Jalur dan Jenjang Pendidikan
Berapa lama anda mau menghabiskan waktu di bangku kuliah? Secepatnya? Berapa cepat? Selain ditentukan oleh kemampuan anda, hal ini juga tergantung dari jalur/jenjang pendidikan yang anda ambil. Pendidikan tinggi di Indonesia mengenal dua jalur pendidikan, yaitu jalur akademik (jenjang sarjana) dan jalur profesional (jenjang diploma). Jalur akademik menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, sedangkan jalur profesional menekankan pada penerapan keahlian tertentu. (Untuk lebih lengkapnya silakan lihat Struktur Pendidikan Tinggi).

Dalam kaitannya dengan waktu, jenjang sarjana membutuhkan waktu lebih lama (minimal 8 semester) dibandingkan dengan jenjang diploma (2 semester untuk D1 - 6 semester untuk D3). Hal ini tentu sangat berpengaruh pada biaya yang harus anda sediakan. Banyak orang, yang karena keterbatasannya, lebih memilih jenjang diploma dengan harapan cepat lulus dan mendapat pekerjaan.

Perlu anda ketahui, jenjang diploma dirancang sebagai jenjang terminal. Artinya, lulusannya dipersiapkan untuk langsung memasuki dunia kerja, bukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (walaupun sekarang ada yang disebut program lintas jalur, dari diploma ke sarjana). Ini berbeda dengan jenjang sarjana, yang membuka kesempatan lulusannya untuk terus mengembangkan ilmunya.

Hal lain yang harus anda perhatikan adalah tingkat persaingan di pasar kerja. Kalau banyak tenaga sarjana yang tersedia, perusahaan akan lebih memprioritaskannya dibandingkan lulusan diploma.

Gelar dan Sebutan

Sesudah anda lulus, anda akan mendapat ijazah dan salah satu dari ini: gelar akademis atau sebutan profesional. Yang pertama anda tentu tahu, Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Hukum (SH), dan gelar lainnya. Gelar akademis ini diberikan kepada mereka yang menyelesaikan pendidikan melalui jalur akademik (jenjang sarjana).

Lalu bagaimana kalau kita menyelesaikan pendidikan jalur profesional (jenjang diploma)? Bukan gelar akademis (Sarjana Muda, misalnya) yang kita dapatkan, melainkan sebutan profesional seperti Ahli Madya Komputer (AMd Komp). Sebutan ini mungkin belum terlalu memasyarakat, dan kadang-kadang dianggap kurang bergengsi. Banyak yang masih menggunakan (dan lebih menyukai) istilah D3-Komputer. Anda yang menentukan, gelar atau sebutan yang ingin anda tambahkan di belakang nama anda.

Fasilitas Pendidikan

Gedung megah dan ber-AC saja tidak cukup untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Bukan (hanya) itu yang dimaksud dengan fasilitas pendidikan. Fasilitas seperti laboratorium (komputer, akuntansi, bahasa, dan lain-lain), bengkel, studio dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan mahasiswa. Mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai wawasan keilmuannya saja, tetapi juga bagaimana menerapkannya di lapangan. Apalagi untuk jalur pendidikan profesional yang lebih bersifat aplikatif dan menekankan pada ketrampilan.

Sekali lagi, jangan hanya tampilan fisik yang anda perhatikan. Boleh saja PTS memasang foto-foto gedungnya yang megah, laboratorium komputernya yang canggih. Tidak ada salahnya anda coba menanyakan, kapan mahasiswa berkesempatan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut. Jangan-jangan hanya satu-dua kali per semester, atau hanya untuk mahasiswa tingkat akhir saja. Perhitungkan juga jumlah mahasiswa yang harus menggunakan fasilitas tersebut.

Kualitas dan Kuantitas Dosen

Perkembangan suatu PTS paling gampang dilihat dari jumlah mahasiswanya yang (selalu) bertambah. Ini sangat penting bagi PTS, karena mahasiswa adalah sumber utama (seringkali satu-satunya) pendapatan PTS. Dari merekalah PTS mencukupi kebutuhannya untuk membiayai operasional pendidikan, membangun gedung, menambah fasilitas pendidikan, termasuk membayar gaji dosen dan karyawannya. Oleh karena itulah ada kecenderungan PTS untuk menggali sebanyak mungkin potensi ini, baik secara kualitas (memperbesar uang gedung dan uang kuliah) maupun kuantitas (menerima sebanyak mungkin mahasiswa).
Pada sisi lain, bertambahnya mahasiswa menuntut ditambahnya jumlah dosen. Bukan hal yang mudah mendapatkan dosen dengan jumlah yang memadai, apalagi yang memenuhi kualitas yang dibutuhkan. Padahal Undang-Undang Pendidikan Tinggi mensyaratkan tercapainya nisbah (rasio) antara dosen tetap dan mahasiswa sebesar 1:30 untuk bidang studi IPS dan 1:25 untuk bidang studi IPA. Mungkin faktor dosen ini merupakan salah satu faktor paling sulit bagi suatu PTS, dan karenanya sering diabaikan atau direkayasa.

Pengabaian secara kuantitatif dilakukan dengan membebani dosen yang terbatas jumlahnya dengan beban mengajar yang besar, sehingga waktu dan tenaga dosen-dosen tersebut betul-betul tersita untuk itu. Seringkali hal ini dilakukan dengan mengabaikan aspek kualitas pengajarannya. Hampir tidak tersisa lagi waktu untuk melakukan penelitian atau pengabdian masyarakat yang merupakan pilar-pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Bisa juga suatu PTS memenuhi aspek kuantitas dosen tetap ini, tetapi dengan mengkompromikan kualitasnya. Misalnya dosen yang mengajar tidak sesuai dengan bidang ilmunya, tidak terpenuhinya kepangkatan akademik dalam pengajaran atau bimbingan tugas akhir, dan lain sebagainya.

Perekayasaan positif terjadi dengan penggunaan dosen-dosen tidak tetap. Biasanya dosen tidak tetap ini memenuhi persyaratan kelayakan mengajar, seperti latar belakang pendidikan, gelar dan kepangkatan akademis dan profesionalismenya. Masalahnya, dosen-dosen ini hanya menyediakan waktu yang terbatas kepada mahasiswa sesuai dengan status tidak tetapnya. Bagi PTS, mereka tidak bisa disertakan dalam penghitungan nisbah dosen tetap dan mahasiswa sehingga tidak berpengaruh dalam penentuan status akreditasi.

Yang paling memprihatinkan adalah jika terjadi perekayasaan negatif. Dalam hal ini PTS berusaha dengan segala macam cara untuk memenuhi nisbah tersebut. Misalnya PTS masih mencantumkan nama dosen yang sudah tidak lagi menjadi dosen tetap di sana, atau nama seseorang tercantum sebagai dosen tetap di lebih dari satu PTS. Contoh lain adalah dengan cara meminjam nama. Seseorang yang memenuhi kualifikasi akademis "diangkat" sebagai dosen tetap dengan mendaftarkannya secara resmi ke instansi yang berwenang. Artinya, secara administratif seluruh persyaratan sudah dipenuhi dan "dosen" tersebut juga menerima gaji dari PTS. Tetapi, keterlibatannya dalam kegiatan akademik hampir atau memang tidak ada sama sekali.

Sebelum anda mendaftar, cobalah untuk mencari tahu jumlah dosen tetap di PTS tersebut. Berapa orang yang bergelar S2, S3, dan mungkin ada yang sudah bergelar profesor. Kualitas keilmuan anda sangat banyak ditentukan oleh mereka.


Sumber: Artikel pts.co.id

Read More..

Berteman Yang Baik

Di dalam kehidupan kita harus mengetahui tata cara bergaul/berteman, siapa yang bisa/tau cara bergaul yang baik, InsyaALLAH mereka akan bisa di terima oleh siapa saja. berikut cara bergaul yang baik. semoga bermanfaat.

1. Menghargai Orang lain
Kita sebagai Manusia Yang hidup saling membutuhkan harus bisa menghargai segala bentuk apapun yang ada pada orang lain. Baik itu masalah pendapat, keahlian, maupun sifat dan pribadi dirinya. Jangan sampai keluar kata-kata yang bisa menyinggung orang lain, Kalo kamu mau dihargai oleh orang lain.


2. Bercanda
Memang benar bercanda adalah sesuatu yang asyik pada diri Manusia, Tapi jangan sampai kita Over Low dalam bercanda sama orang lain dan kita harus melihat situasi orang yang mau kita ajak bercanda apakah memungkinkan apa nggak untuk di ajak bercanda.
Kalo pun dia sedang dihadapi dengan kesulitan yang sangat berat kita harus bisa membuat dia tertawa, tersenyum dan merasa nyaman bila berada di samping kita meskipun dalam keadaan yang segmenting mungkin.


3. Menjadi Orang Yang di Percaya
Kalo kita di Percaya oleh Teman/Orang lain, itu bukanlah sesuatu Yang Baik buat kita, emang sih dipercaya oleh teman bisa membuat kita senang, senang karena dipercaya oleh orang lain. Tapi yang membuat kita rada susah yaitu apakah kita bisa menjaga kepercayaan yang di berikan oleh orang lain kepada kita??
Jadi, agar kita bisa memelihara kepercayaan itu salah satu caranya ialah Jangan biasakan menjadi mulut Ember, dan berpikir rahasia orang lain adalah rahasia kita juga.


4. Menjadi Teman Yang bisa diandalkan
Nah ini dia.. apakah kita sudah bisa menjadi teman Yang Baik?
Apakah kita sudah pantas di sebut sebagai seorang teman yang bisa diandalkan? Bisa diandalkan oleh oranglain bila mereka mendapatkan hal yang sangat sulit.
Untuk menjadi teman yang bisa diandalkan memang susah susah Gampang. Cara Gampangnya ialah.. cukuplah memenuhi criteria yang telah disebutkan diatas, yaitu : Kita bisa menghargai Orang Lain, bisa membuat Teman tersenyum dalam keadaan apapun mekipun dalam keadaan yang sangat genting, Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Teman/Orang.


Sumber asli: Klik Ini
Read More..

Diskusi dan Menyampaikan Pendapat yang Benar (bagian 3)

Diskusi berarti bertukar pikiran. Diskusi merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun besar. Diskusi bertujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Salah satu ciri yang paling menonjol dalam diskusi adalah adanya forum tanya jawab. Ada beberapa macam bentuk diskusi, diantaranya sebagai berikut:

* Diskusi panel

Diskusi panel melibatkan beberapa pembicara (panelis) yang mempunyai keahlian dalam bidang masing-masing dan bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah untuk kepentingan pendengar.


* Simposium


Simposium hampir sama dengan diskusi panel, hanya lebih bersifat formal. Pembicara harus menyampaikan makalah mengenai suatu masalah yang disoroti dari sudut keahlian masing-masing.

* Seminar

Seminar merupakan pertemuan yang membahas suatu masalah dengan tujuan untuk mendapatkan pemecahan masalah tersebut. Oleh karena itu, dalam seminar harus dlakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan, baik berbentuk usul, saran, solusi, maupun rekomendasi.


Persiapan sebuah diskusi sangat bergantung pada bentuk diskusi yang dipilih. Ada beberapa tahap yang harus diperhatikan pada saat akan mengadakan diskusi, yakni sebagai berikut.

* Menentukan topik yang menarik untuk dibahas dalam diskusi.
* Merumuskan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan topik yang dipilih.
* Menentukan pemimpin diskusi atau moderator.

Moderator dalam diskusi bertugas:

1. menjelaskan tujuan dan maksud diskusi;

2. mengatur jalannya diskusi agar berlangsung tertib dan teratur;
3. menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan diskusi;
4. menutup diskusi dan menyiapkan laporan.


* Menentukan panelis, pembicara, atau narasumber. Pembicara diskusi mempunyai tugas:
1. menyiapkan dan menguraikan bahan atau materi yang akan didiskusikan;
2. menyampaikan materi yang telah disiapkan;

3. menjawab tanggapan-tanggapan para peserta diskusi atau audiens.

* Menentukan sekretaris diskusi atau notulis. Notulis bertugas mencatat hal-hal penting selama jalannya diskusi.


* Dalam diskusi biasanya muncul pendapat atau tanggapan berupa dukungan atau sanggahan terhadap pendapat peserta diskusi. Pernyataan dukungan atau sanggahan tersebut tetap harus disampaikan dengan bahasa yang baik dan santun.



Sumber asli : Klik Ini

Read More..

Diskusi dan Menyampaikan Pendapat yang Benar (bagian 2)


Salah satu cara memecahkan permasalahan adalah dengan berdiskusi. Dengan saling bertukar pikiran dan wawasan, permasalahan yang rumit niscaya dapat diuraikan dan pada akhirnya akan diperoleh jalan keluarnya.

Proses diskusi akan berjalan secara efektif jika peserta menyadari hakikat diskusi dan memegang teguh prinsip-prinsip pelaksanaan diskusi.

Berikut ini beberapa prinsip berdiskusi yang harus diperhatikan.

1. Diskusi merupakan forum ilmiah untuk bertukar pikiran dan wawasan dalam menyikapi suatu permasalahan yang dihadapi bersama. Diskusi bukan forum untuk berbagi pengalaman (sharing), perasaan (curhat), kepentingan (musyawarah), atau ilmu kepintaran (mengajar).

2. Dalam diskusi, harus terjadi dialog atau komunikasi intelektual dan ilmiah. Dalam hal ini, harus dijauhkan unsur emosional dan mengabaikan kedekatan hubungan personal sehingga terlahir pemikiran – pemikiran yang rasional dan objektif.

3. Diskusi merupakan forum resmi, formal, dan terbuka. Oleh karena itu, proses komunikasi menggunakan bahasa nasional yang baku sehingga dapat dipahami semua kalangan dengan baik. Diskusi bukan forum kekeluargaan yang ditujukan pada kelompok terbatas.

4. Diskusi berlangsung dalam situasi yang tertib, teratur, dan terarah serta bertujuan jelas. Oleh karena itu, diperlukan adanya perangkat dan instrumen pendukung seperti ketua/moderator, notulis, dan tata tertib.

Proses diskusi dikatakan hidup dan sehat jika seluruh peserta terlibat secara aktif dengan mengikuti tatanan yang ada. Sebaliknya, akan dikatakan tidak sehat jika proses bertukar pikiran didominasi oleh satu atau dua pikiran saja.

Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dengan Alasan yang Logis dalam Diskusi

Inti dari kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikiran Antar peserta diskusi. Peserta di harapkan menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya pendapat tersebut harus ditanggapi oleh peserta yang lain. Bermacam-macam bentuk tanggapan dapat disampaikan, misalnya dengan mempertanyakan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap belum jelas.

Tanggapan juga dapat disampaikan dengan, menyatakan sikap setuju atau tidak setuju/mendukung atau tidak mendukung terhadap pendapat yang telah dikemukakan. Munculnya berbagai sikap pikiran dan tanggapan yang berbeda-beda itu merupakan hal yang positif dalam kegiatan berdiskusi. Semakin banyak tanggapan yang muncul menjadikan proses berdikusi semakin hidup dan dinamis.

Meskipun demikian, hidupnya proses berdiskusi tidak selalu menjamin hasil yang diperoleh akan baik. Hal itu dapat terjadi jika pendapat dan tanggapan yang muncul hanya kata-kata kosong yang tidak ada isinya. Selain itu pendapat yang dikemukakan lemah, tidak bersandar dan tanpa disertai alas an yang logis.

Oleh karena itu dalam berdiskusi , setiap pendapat dan tanggapan yang dikemukakan harus disertai alas an atau argument yang logis dan berdasar. Pendapat juga harus disampaikan dengan bahasa yang efektif, sopan dan jelas. Hal itu merupakan unsure penting yang harus diperhatikan dalam diskusi.


Sumber asli : Klik Ini

Read More..

Diskusi dan Menyampaikan Pendapat yang Benar (bagian 1)

Suatu kegiatan bertukar pikiran dapat disebut diskusi jika memenuhi syarat berikut: 1. Ada masalah yang dibicarakan 2. Ada seseorang yang bertindak sebagai pemimpin diskusi 3. Ada peserta sebagai anggota diskusi 4. Setiap anggota mengemukakan pendapatnya dengan teratur 5. Jika ada kesimpulan atau keputusan, hal itu disetujui anggota
Masalah untuk bahan diskusi tentunya dapat diperoleh melalui bacaan, baik buku, majalah, maupun berita-berita yang ada di surat kabar. Kita dapat membaca sumber-sumber informasi tersebut untuk diangkat menjadi bahan diskusi

Perhatikan contoh penggunaan bahasa dalam diskusi berikut!
1. Moderator (Pemandu) Selamat siang teman-teman. Perkenalkan kami dari Kelompok I akan mengajak teman-teman berdiskusi. Nama saya …, saya bertindak sebagai moderator. Ini teman saya … sebagai penyaji dan sebagai notulis adalah …. Teman-teman, marilah kita mulai diskusi tema ”Kekeringan di Kabupaten Wonogiri”. Pada kesempatan ini, penyaji akan membahas:
a. sebab-sebab kekeringan,
b. akibat kekeringan, dan
c. cara mengatasi kekeringan.

Teman-teman, marilah kita dengarkan uraian penyaji! Silakan Saudara Penyaji.

2. Penyaji Terima kasih Saudara Moderator. Teman-teman, di Kabupaten Wonogiri saat ini sedang terjadi kekeringan. Penyebabnya antara lain …. Akibat dari kekeringan itu …. Menurut kelompok kami, cara mengatasi kekeringan itu sebagai berikut. a. …. b. …. c. …. 3. Peserta Diskusi Saudara Moderator, terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Setelah mendengarkan uraian penyaji, saya berpendapat bahwa kekeringan tidak hanya diatasi dengan cara .... Menurut saya, kekeringan dapat diatasi dengan cara ....

Sumber asli: Klik Ini

Read More..

Faktor-Faktor Penting untuk Bersosialiasi

Seperti juga tumbuhan, hubungan perlu disemai, dipupuk, dan disirami. Kalau hanya dibiarkan, pastinya akan terbengkalai. Tahu-tahu, kamu baru sadar akibatnya ketika sudah telat. Si A atau si B yang biasanya ramah atau gampang dikontak, sekonyong-konyong 'menghilang' atau terasa seperti orang asing ketika bertemu. Itulah sebabnya orang dikaruniai dua telinga dan cuma satu mulut. Belajarlah mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian dan minat.

1. Ajak orang lain ikut berbicara
Kalau kamu pemalu, atau tak berani mengeluarkan inisiatif topik, cobalah bertanya pa
da orang lain tentang mereka sendiri. Misalnya, kalau kamu ingin berlibur, korek ide-ide orang di sekeliling kamu tentang tempat-tempat yang akan mereka datangi kalau mereka akan berlibur. Percakapan pasti akan berlangsung dengan spontan, karena kamu melibatkan orang lain untuk memikirkan kepentingan mereka sendiri - meski sebenarnya untuk kepentingan kamu juga.


2. Selalu mencari nilai-nilai positif orang lain Hubungan sebetulnya seperti gema. Bila kamu mengatakan A, maka yang akan kamu peroleh A juga. Kalau kaamu berpikir positif terhadap orang lain, maka hal itu akan meningkatkan kemungkinan baginya untuk berpikiran terbuka terhadap kamu, dan pada gilirannya juga mencari nilai-nilai positif diri kamu sendiri. Tapi, kalau kamu gemar mencari sisi negatif seseorang, maka orang itu pun hanya akan mengingat keburukan kamu saja.


3. Temukan hal-hal unik dari setiap orang Yakinlah bahwa setiap orang itu unik. Semua respons dan reaksi akan berlainan bila latar belakang peristiwa tidak sama. Pelajari hal ini untuk membangkitkan minat kamu terhadap orang lain.


4. Peroleh apa yang Anda inginkan dari orang lain Untuk mendapatkannya, gunakan instrumen terpenting, yaitu kejujuran. Bukalah topeng, yakinkan bahwa kamu punya alasan yang baik untuk menginginkan sesuatu dari seseorang. Lakukan semua itu dengan perilaku yang positif, dan mintalah sambil tersenyum. Pastikan bahwa senyum kamu tidak palsu!


5. Mengatasi semua konflik Hampir semua konflik disebabkan kesalahpahaman. Penyebabnya adalah ketidaklancaran komunikasi. Yang satu tidak mendengarkan, atau yang lain tidak bisa mengungkapkan dengan jelas. Inilah cara termudah mengatasi konflik:

* Berempati dengan pikiran mereka, yaitu dengan cara melihat sesuatu hal sesuai dengan cara pandang mereka. Hal ini membuat kamu bisa lebih tahu tentang situasi yang dialami mereka dan berarti kamu bisa berkompromi.
* Ubah pandangan kamu terhadap mereka dengan mempertimbangkan latar belakang dan alasan mengapa mereka mengambil sikap tertentu. Refleksi seperti ini akan memberi banyak hal, misalnya, dengan adanya informasi tentang latar belakang, siapa tahu kamu juga akan melakukan hal yang sama bila berada pada situasi yang sedang mereka alami. Ini membuat pikiran menyalahkan orang lain akan menghilang dengan sendirinya.
* Kalau semua gagal, berarti kamu memang tidak cocok hidup dengan orang-orang yang sering berkonflik dengan kamu. Hanya ada satu cara, jauhi mereka.


Sumber: Artikel Hannie K Wardhani


Read More..

Permainan : Kenalilah Bakat dan Minatmu!

Kuesioner dibawah ini akan dapat menggambarkan secara umum kecenderungan bakatmu. Dengan demikian, tes ini tidak digunakan untuk membandingkan keunggulan antara yang lain, karena setiap orang memiliki keunikan masing-masing. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, diharapkan kamu dapat mengenali keunikan kamu dalam belajar, sehingga dapat memilih cara-cara belajar dan bidang studi yang dapat membangkitkan kemampuan diri kamu yang sesungguhnya. Selain itu juga kamu dapat mengetahui jurusan dan pekerjaan yang sesuai dengan bakatmu.

Tapi syarat pertama adalah kamu tidak boleh membaca dulu kunci jawaban yang ada di tulisan paling bawah. Sebelumnya, ambil dulu selembar kertas kosong dan pulpen. Jawab pertanyaannya satu demi satu, gak usah terburu. Ada 80 pertanyaan yang harus kamu jawab, setelah selesai baru kamu cocokkan dengan yang ada dijawaban.

Kalo udah siap semua, mulailah dari nomor yang pertama:i



1. Kamu suka bermain dengan kata, pelesetan kata-kata. (L)
2. Kamu suka membuat tulisan-tulisan, cerita dan tidak kesulitan mengerjakan tugas laporan. ( L )
3. Berbagai tulisan suka kamu baca; koran, majalah, merk mobil, stiker di angkutan kota, bahkan label produk ( L )
4. Kamu cukup percaya diri dan meyakinkan pada saat berdebat dengan orang lain.(L)
5. Perumpamaan, kutipan atau pepatah seringkali kamu tambahkan dalam percakapanmu. (L)
6. Salah satu permainan yang kamu sukai adalah scrabble dan TTS. (L)
7. Pelajaran bahasa dan sastra merupakan pelajaran yang kamu sukai dan kuasai dengan baik ( L )
8. Kamu dapat memberikan pengarahan atau penjelasan yang jelas dan lugas. (L)
9. Mudah bagi kamu untuk menangkap informasi yang disampaikan melalui radio atau penjelasan guru di kelas ( L )
10. Perbendaharaan kata kamu cukup banyak, bahkan temanmu kadang tidak mengerti. (L)
11. Menghitung cepat diluar kepala adalah hal mudah untuk kamu. (LM)
12. Kamu menyukai kegiatan-kegiatan percobaan di laboratorium untuk melihat reaksi apa yang terjadi. (LM)
13. Kegiatan kamu sehari-hari tersusun dengan rapi dan teratur (LM)
14. Pelajaran matematika,statistik, atau fisika mudah kamu pahami. (LM)
15. Permainan logika seperti catur, permainan komputer yang memerlukan strategi kamu sukai.(LM)
16. Kalau menghadapi suatu masalah, kamu biasanya menyusun langkah-langkah yang akan kamu ambil. (LM)
17. Mudah bagimu untuk melihat kesalahan logika berpikir yang dilakukan orang lain. (LM)
18. Kamu senang menganalisis suatu situasi atau pendapat orang lain. (LM)
19. Kamu senang melihat atau mencari pola hubungan antar objek atau antar bilangan. (LM)
20. Banyak pertanyaan-pertanyaan "mengapa" yang terlintas saat melihat sesuatu. (LM)
21. Kamu menyukai lukisan dan ukiran atau patung. (VS)
22. Untuk memudahkan kamu mengingat, kamu suka membuat diagram-diagram atau menggambari catatan pelajaran. (VS)
23. Kamu dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana sesuatu terlihat dari berbagai sisi.(VS)
24. Puzzle adalah mainan yang kamu sukai dan mudah diselesaikannya. (VS)
25. Pelajaran seni, terutama seni rupa adalah pelajaran yang paling kamu tunggu-tunggu. (VS)
26. Buat kamu lebih menyenangkan untuk dapat membaca suatu tulisan yang banyak ilustrasinya.(VS)
27. Menggunakan handycam atau memotret untuk merekam suatu peristiwa. (VS)
28. Kamu pandai membaca peta (peta jalan menuju suatu lokasi) dan peka terhadap arah atau kedudukan kamu di suatu tempat. (VS)
29. Pelajaran Geometri masih anda sukai daripada pelajaran Aljabar. (VS)
30. Kamu tidak menemukan kesulitan yang berarti dalam merakit sesuatu (VS)
31. Tidak cukup hanya melihat saja untuk mempelajari hal baru, kamu lebih suka kalau bisa mengerjakannya langsung sendiri. (K)
32. Kamu menyukai petualangan yang sangat berkesan untukmu, yang spektakuler, yang membebani fisik. (K)
33. Kegiatan membuat model 3 dimensi menyenangkan untuk kamu. (K)
34. Saat berolah raga adalah kegiatan yang ditunggu-tunggu olehmu di sekolah. (K)
35. Kamu cukup terampil untuk mengerjakan berbagai keterampilan atau kerajinan tangan. (K)
36. Buat kamu, memecahkan suatu masalah sambil bergerak: berjalan, berlari atau berolah raga merupakan cara yang tepat dan membuat kamu lebih nyaman. (K)
37. Kamu merasa nyaman jika tubuh kamu aktif bergerak, (K)
38. Untuk mendukung ekspresi pikiran kamu, seringkali gerakan tubuh kamu juga ikut berbicara. (K)
39. Berpakaian harus terasa nyaman di badan, tidak harus terlihat necis, NYAMAN, itu yang penting untukmu. (K)
40. Kamu pandai meniru gerakan, perilaku dan kebiasaan orang lain. (K)
41. Sambil mengerjakan sesuatu, kamu suka bersenandung atau bersiul. (M)
42. Kamu menikmati lagu sambil mengetuk-ngetukkan jari, menggerakkan kaki atau badan sesuai irama.(M)
43. Rasanya hampir dimana-mana musik menyertai kamu.(M)
44. Menghafalkan lagu, terutama nadanya sangat mudah buat kamu. (M)
45. Bunyi berbagai jenis alat musik dapat kamu bedakan dengan baik. (M)
46. Ada satu atau beberapa alat musik yang dapat kamu mainkan. (M)
47. Seringkali tiba-tiba kamu 'mendengar' jinggle iklan di pikiranmu. (M)
48. Tak terbayangkan jika harus hidup tanpa musik. Musik adalah segalanya. (M)
49. Jika musik dimainkan, kamu dapat menyanyi dengan nada yang tepat. (M)
50. Musik buat kamu mudah membangkitkan emosi atau kenangan-kenangan tertentu dalam pikiranmu. (M)
51. Jika ada masalah, kamu lebih suka mendiskusikannya dengan orang lain daripada dipikirkan sendiri. (Ier)
52. Kamu senang 'ngumpul-ngumpul' dengan teman kalau ada waktu luang.(ier)
53. Permainan-permainan yang bisa melibatkan cukup banyak orang seperti main kartu atau monopoli menyenangkan buat kamu. (ier)
54. Seringkali teman-teman kamu menjadikan kamu sebagai tempat curhat. (ier)
55. Kamu senang mengarahkan orang lain mengerjakan sesuatu, kamu senang menjadi pemimpin. (ier)
56. Kamu senang bekerja dalam kelompok atau menjadi panitia dalam kegiatan-kegiatan sekolah. (ier)
57. Ada beberapa sahabat dekat yang sangat kamu percayai. (ier)
58. Kamu cukup sering membantu teman menyelesaikan permasalahannya.(ier)
59. Dalam berolah raga, kamu menyukai olahraga tim seperti basket, soft ball atau sepak bola, daripada olahraga individual seperti renang atau catur. (ier)
60. Kamu tahu banyak informasi tentang lingkungan sekitar kamu; siapa yang baru jadian, yang sedang sakit, marahan dan lain-lain.(ier)
61, Mengikuti seminar-seminar pengembangan diri sangat menarik minat kamu. (Ia)
62. Kamu cukup realistis mengenai kelebihan dan kekurangan diri kamu dan menerima apa adanya. (Ia)
63. Jika waktu libur tiba, yang terbayang adalah tempat-tempat yang nyaman untuk menyendiri, merenung, tidak terlalu ramai dan bukan merupakan pusat kota. (Ia)
64 . Kamu sering menyisihkan waktu untuk dapat memikirkan tentang diri kamu. (Ia)
65. Kamu menetapkan tujuan hidup kamu, dan punya gambaran kemana kamu akan melangkah. (Ia)
66. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan sendiri lebih kamu pilih daripada yang melibatkan banyak orang. (Ia)
67. Diari atau buku harian adalah penampung semua pikiran dan renungan kamu, juga kejadian-kejadian lain yang penting dalam hidupmu. (Ia)
68. Kamu mengerjakan tugas untuk diri kamu sendiri. (Ia)
69. Kamu punya prinsip yang kamu kembangkan sendiri, tak tergantung pada orang lain. (Ia)
70. Kamu tidak tergantung pada orang lain dan memiliki kemauan yang kuat. (Ia)
71. Kamu menyenangi binatang atau memiliki binatang peliharaan di rumah. (N)
72. Kamu punya minat terhadap bagaimana tubuh bekerja dan menyukai berita-berita baru di bidang kesehatan. (N)
73. Kamu hafal cukup banyak nama-nama beserta bentuk berbagai jenis tumbuhan, bunga atau pepohonan. (N)
74. Kamu bertangan dingin' dalam menanam dan merawat tumbuhan. (N)
75. Topik-topik mengenai pelestarian alam, konservasi alam sangat menarik minat kamu. (N)
76. Kamu terlibat dalam kegiatan pelestarian alam dan lingkungan.(N)
77. Kamu paham tentang teori-teori asal mula terbentuknya jagat raya, perkembangan teori evolusi dan lain-lain.(N)
78. Kehidupan binatang liar, jejak dan sarangnya menarik minat kamu.(N)
79. Kamu berminat pada masalah sosial dan lingkungan.(N)
80. Seringkali kamu dapat membayangkan diri kamu bekerja dikelilingi pepohonan, di hutan, atau kamu suka memancing.(N)


Nah, sekarang waktunya menghitung skor kamu. Berapa jumlahnya per-masing-masing kode huruf diatas. Dan, kamu harus memahami maksud di bawah ini:

Multiple Inteligence
Setiap orang memiliki kedelapan kecerdasan berikut ini walau ada beberapa yang cukup menonjol. Kita menggunakannya setiap hari dengan kombinasi yang berbeda-beda. Tak ada yang lebih baik daripada yang lain, karena semuanya memiliki perannya masing-masing. Kenali mana yang paling menonjol dalam diri kamu, dan kembangkan pula aspek-aspek yang lain untuk meningkatkan kualitas hidup kamu!

Kalo udah, sekarang baca deh hasil permainan diatas:

Bila skor L mu dominan, maka kamu cerdas secara linguistik.Adalah kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Kamu mungkin cocok dan tertarik dengan kegiatan jurnalistik, penyair, orator, pelawak, editor, sekretaris, ilmuwan sosial, atau politisi. Jurusan SMA yang cocok buatmu adalah jurusan bahasa. Tapi meski kamu telah memasuki jurusan yang lain, jangan khawatir, dari jurusan IPA pun kamu bisa kok masuk ke Universitas yang cocok dengan bakatmu.

Bila skor LM mu dominan, maka kamu cerdas secara Logis Matematis.Adalah kemampuan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. Kamu mungkin cocok dan tertarik untuk menjadi ilmuwan, insinyur, programer komputer, akuntan, ekonom,atau bahkan detektif dan ahli hukum. Jurusan SMA yang cocok buatmu adalah jurusan IPA. Tapi meski kamu telah memasuki jurusan yang lain kamu bisa kok masuk ke Universitas yang cocok dengan bakatmu. Hanya, mungkin harus sedikit meluangkan waktu untuk belajar, mengejar ketinggalan.

Bila skor VS mu dominan, maka kamu cerdas secara Visual-Spasial.Adalah kemampuan berpikir menggunakan visual atau gambar dan membayangkannya dalam pikiran dalam bentuk dua atau tiga dimensi.Kamu mungkin tertarik untuk menjadi arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer, montir, atau perancang kota. Kamu akan cocok memasuki Fakultas Desain, Seni Rupa, bahkan, bila kamu juga pintar secara logis matematis, kamu cocok memasuki jurusan mesin.

Bila skor M mu dominan, maka kamu cerdas secara Musikal.Kemampuan menyanyikan lagu, menggubah musik, mengapresiasi musik, serta menjaga ritme. Kamu mungkin tertarik untuk menjadi musisi, komposer, atau penyanyi. Sekolah Tinggi Musik Bandung, atau ke Rusia ,Jerman atau Perancis mungkin bisa menjadi pilihanmu.

Bila skor K mu dominan, maka kamu cerdas secara Kinestetik.Kemapuan menggunakan tubuh, tangan untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan ide dan emosi.Kamu mungkin tertarik untuk menjadi atlit, penari, pemain drama, tukang kayu, pemahat atau pilot dan montir.

Bila skor Ier mu dominan, maka kamu cerdas secara Interpersonal.Kemampuan memahami dan bekerja dengan orang lain, memperlihatkan empati dan perhatian, motivasi dan tujuan orang lain.Kamu mungkin tertarik untuk menjadi konselor, pengusaha, fasilitator, guru, pemuka agama. Untuk itu kamu bisa memilih jurusan di Fakultas Komunikasi (FIKOM), Fakultas Psikologi, Keguruan, atau ke Institut Agama yang kamu anut (atau kamu minati).

Bila skor Ia mu dominan, maka kamu cerdas secara Intrapersonal.Kemampuan memahami diri sendiri, mengenali kelebihan dan kekurangan diri, menganalisis diri, membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai.Kamu mungkin tertarik untuk menjadi filosof, penyuluh, pembimbing spiritual, penulis, atau wirausaha.Untuk itu kamu bisa memilih Fakultas Sastra, Ekonomi, dst.

Bila skor N mu dominan, maka kamu cerdas secara Naturalis.Kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitar kita; flora, fauna dan fenomena-fenomena alam lainnya. Kamu mungkin tertarik untuk menjadi ahli botanis (tumbuhan), konservasi, pecinta lingkungan, pakar ekologi, atau dokter hewan.Untuk itu, kamu dapat memilih jurusan Biologi, TL, Kedokteran, Peternakan, Pertanian dst.

Sumber asli : Klik Ini

Read More..

Menjadi Muslim Produktif

“Sesungguhnya Allah telah menciptakan tanganmu untuk bekerja. Jika kamu tidak mendapati suatu pekerjaan untuk urusan ketaatan, maka ia akan mencari beberapa pekerjaan untuk urusan maksiat”

Produktif adalah kemampuan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi diri sendiri, maupun orang lain. Ketika Nabi SAW ditanya, siapa mukmin yang paling baik, beliau menjawab: ”Yang paling bermanfaat bagi sekitarnya (Naafi’un, Lighoirihi)”. Produktifitas, kini menjadi tuntutan bagi setiap muslim. Dakwah Islam akan menang, kalimahnya akan tegak di bumi jika dilakukan oleh para da’i yang produktif hidupnya.


Hakikat Bekerja
Al ’Amal Huwal Asas!, begitu ungkapan hikmah. Bekerja akan berbicara lebih keras dari perkataan (Action Speaks Loder Than Words). Kontribusi lebih berarti daripada mencaci. Produktifitas melakukan proses kerja dan usaha. Bekerja berarti malakukan suatu amal, berbuat dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain maupun bagi agama, bangsa dan negara.

Islam sangat menghargai dan memulyakan kerja. Orang yang berkerja menghidupi dirinya, keluarganya , bahkan demi kesejahteraan masyarakatnya, di mata Allah jauh lebih utama ketimbang seorang ’abid yang mengabaikan kerja. Sikap malas adalah aib bagi manusia dan itulah yang kelak menjadi sebab kemerosotannya. Allah berfirman: ”Jika kamu selesai menunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah sebagian karunia Allah” (QS. Al Jumu’ah:10)

Nabi pun bersabda:”Orang yang bekerja keras demi keluarganya adalah seperti orang yang berjuang di jalan Allah azza wa jalla” (HR.Tabrani, Baihaqi dan Ahmad)
Dari dalil-dalil di atas, terlihat bahwa Islam adalah agama yang sangat menekankan aspek amal dan etos kerja positif. Bekerja berarti memberikan pengaruh besar bagi kemajuan dan perkembangan. Bekerja adalah satu-satunya sarana untuk menundukkan kekuatan alam dan memanfaatkannya sebaik mungkin demi kesejahteraan umat.

Orang-orang besar dalam Islam bekerja dengan baik . Tak satupun nabi yang diutus di dunia ini yang tidak bekerja. Nabi Muhammad menggembalakan kambing, berdagang. Nabi Daud seorang pandai besi, Nabi Adam bercocok tanam, Nabi Nuh tukang kayu, Nabi Idris penjahit, dan Nabi Musa penggembala. Sebelum menjadi khalifah, Abu Bakar terbiasa pergi ke pasar untuk berdagang pakaian. Umar bin Khattab terbiasa mengangkut air dengan girbah untuk kepentingan keluarganya. Fatimah, anak Nabi, sering memutar batu penggiling hingga tangannya berbekas atau mengambil air dengan girbah hingga pundaknya luka. Imam Malik aktif berdagang, sedangkan Imam Ahmad bin Hambal sibuk menasakh, meneliti dan menyusun kitab-kitab. Imam Ahmad bin Umar, penyusun kitab tentang pajak tanah berprofesi ”penambal sepatu”. Ia menyelesaikan kitab di sela-sela kesibukannya sebagai penambal sepatu.

Bekerja dunia akhirat
”Dialah Allah yang menjadikan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik pekerjaannya.” (QS.Al Mulk:2)
Allah menciptakan mati dan hidup untuk menguji manusia, siapa yang terbaik pekerjaannya selama di dunia. Memahami hakikat mati dan hidup adalah penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengisi kehidupan dunia dan akhirat kelak. Meninggalkan salah satunya hanya akan membawa bencana. Allah menekankan manusia agar memperhatikan dan menghargai kehidupan dunianya, di samping kehidupan akhirat yang memang seharusnya lebih dominan.

”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan jangan kami lupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi..” (QS.Al Qashas:77)
”Yang terbaik di antaramu bukanlah orang yang meninggalkan akhirat demi dunianya, dan yang meninggalkan dunianya demi akhiratnya, dan dia tidak menyusahkan manusia” (Al Hadist al Khatib dari Anas)

Syarat-syarat Produktifitas
Produktifitas dalam kehidupan umat Islam tentu saja tidak akan terwujud begitu saja. Berikut ini beberapa aspek yang dapat dilakukan dalam bekerja, antara lain:

1. Setiap muslim hendaknya selalu meningkatkan kualitas dirinya.
Jadilah manusia pembelajar! Karena hanya dengan belajar, setiap pribadi dapat meningkat kualitas dirinya, tumbuh dan berkembang, baik dari segi akal, ruhani maupun jasad. Aktifitas belajar dilakukan agar manusia secara alamiah berproses menjadi lebih dewasa dan berkualitas dalam menghadapi dan menilai kehidupannya.
Produktifitas sejalan dengan kualitas. Berkualitas berarti memiliki kemampuan. Setidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan kemampuan; yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan keterampilan (skill). Meningkatkan kualits diri adalah selalu belajar mematangkan ketiga hal tersebut.

2. Setiap muslim hendaknya me-menej waktu dengan baik
Asy-Syahid Hasan Al Banna mengatakan, ”Waktu adalah kehidupan”. Hasan Al Basri menasehato ”Sesungguhnya kamu adalah himpunan hari-hari. Setiap hati milikmu pergi, berarti pergilah sebagian dirimu. Waktu berjalan dan mustahil kembali. Kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin, karena menyiakannya termasuk tindakan jahil. Rasulullah SAW bersabda: ”Dua macam nikmat dari beberapa nikmat Allah yang banyak menipu manusia adalah nikmat kesehatan dan kekosongan (kesenggangan)” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas).

3. Bertawkakal Hanya kepada Allah Tawakkal kepada Allah saat bekerja penting untuk membangun produktifitas. Tawakkal adalah bersandar kepada Allah, mengaitkan hati pada-Nya, memperhitungkan sebab-musabab dan menyerahkan hasil akhir kepada Allah semata. Konsep tawakkal dapat mendorong manusia menyisingkan lengan baju. Bersungguh-sungguh dalam berkiprah dan bekerja seraya mengharapkan hasil maksimal dari usaha yang telah dia korbankan, bukannya menanti takdir dari langit tanpa berusaha yang akibatnya mendorong manusia ke kemalasan dan kehancuran hidup. Nabi SAW bersabda: ”Upayakan dahulu masalahnya, lalu bertawakallah” (HR.Turmudzi)

4. Kesesuaian antara Pekerjaan dengan Kecendurangan Aktualisasi Diri Pekerjaan akan efektif dan produktif jika dicintai bukan dipaksakan. Melakukan pekerjaan dibenci berarti melakukan ua kerja keras. Pertama mencoba mencintai pekerjaan itu, lalu melakukan pekerjaan itu sendiri. Jika seseorang yang mencitantai pekerjaannya maka dia telah mendayagunakan potensinya untuk beraktifitas, melaksanakan gagasan sekaligus mengaktualisasilkan dirinya.

5. Tidak bekerja dalam kelelahan Seseorang akan bekerja dengan efektif ketika berada dalam kondisi sehat dan segar. Ada dua macam kelelahan: kelelahan fisik dan kelelahan pikiran. Keduanya saling berhubungan. Fisik yang terlalu lelah akan mengakibatkan emosi tidak stabil dan membuat otak tak mampu berpikir jernih. Bekerja dalam keadaaan lelah (fisik dan pikiran) selain mendzalimi diri sendiri juga dapat menyebabkan kejenuhan dan menggagalkan produktifitas. Rasul bersabda: ”Sesungguhnya pada badanmu terdapat hak-hak yang harus dipenuhi” (HR.Muslim)

6. Memanfaatkan Teknologi Teknologi hadir untuk memudahkan pekerjaan. Darimanapun datangnya, ia adalah hikmah bagi umat Islam untuk dijadikan sarana mengefisienkan dan mengefektifkan usaha. Dengan teknologi, kerja akan jadi lebih produktif, hemat waktu dan tenaga.
Akhirnya, hidup ini hanya sekali. Kehidupan menurut al Qur’an adalah sesuatu yang menipu dan sekedar perhiasan di balik gemerlapnya. Akab lebih sia-sia jika tidak diisi dengan kontribusi. Ayo berbuat, ayo bekerja. Di bumi ini tidak ada tempat sama sekali bagia yang tidak mau bekerja dan berjuang dalam kehidupan. Wallahu a’lam
”Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu” (At Taubah:105)


Sumber asli : Klik Ini

Read More..

Mencari Teman Yang Banyak, Baik Dan Benar

Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Seribu kawan masih kurang, Satu musuh kebanyakan". Ini berarti bahwa jika kita memiliki banyak teman maka kita akan mendapatkan banyak manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga kita diharapkan berteman dengan orang banyak. Di sisi lain kita juga harus menghindari permusuhan dengan orang lain karena hanya mendatangkan kerugian bagi kita.

Orang yang egois, keras kepala, culas, munafik, pelit, sombong, dengki, dsb umumnya sangat mudah untuk membuat musuh dan dijauhi oleh ornag-orang di sekitar kita. Tetapi orang yang dermawan, suka menolong, suka membantu, gotong royong, baik hati, rendah hati, jujur, sopan, dll akan sangat mudah mencari teman dan kawan pun akan datang dengan sendirinya.


Hati-hati dan selalu waspada dengan penjahat dan manusia berotak kriminal karena mereka dapat sewaktu-waktu merugikan anda dengna melakukan berbagai tindak kriminal atau perbuatan tidak menyenangkan anda serta keluarga dan orang-orang yang anda cintai. Berkawan dengan penjahat tidak banyak keuntungannya karena mereka senang mendapat perhatian dan bantuan anda tetapi mereka enggan berbuat kebajikan kepada anda dan cenderung sewaktu-waktu bisa berubah menjadi musuh yang kejam dan tidak berperasaan / berperikemanusiaan.

Kriteria Teman Yang Baik Yang Harus Kita Dekati :
  • Jujur Dapat Dipercaya
  • Suka Menolong Tanpa Pamrih
  • Rajin Beribadah Dengan Toleransi
  • Tidak Membeda-Bedakan Orang
  • Tidak Suka Kehidupan Hitam / Kriminal
  • Rajin Mengikuti Kegiatan Sosial
  • Menyayangi Keluarganya
  • Menjauhi Narkoba, Seks Bebas, Minuman Keras
  • Dll. oleh organisasi.org

Cara Untuk Berteman Dengan Banyak Orang Dengan Mudah :
1. Tidak Sok Kenal Sok Dekat / SKSD
Dalam berkenalan tidak harus dimulai dengan memperkenalkan diri, tetapi bisa melalui basa-basi yang baik dan sopan. Yang pasti kita harus merendah walaupun lawan bicara lebih muda usia dari kita. Berbicara seperlunya, tidak bertele-tele, membanggakan diri, narsis, jutek, sok tau, dsb. Bersikaplah sederhana apa adanya dan jangan membanggakan materi / kekayaan yang kita miliki.

2. Tidak Pilih-Pilih Teman
Terkadang orang yang kaya akan merasa risih jika bergaul dengan orang-orang miskin, orang yang tidak berpendidikan, orang yang memiliki tampang kriminil, dsb. Justru pertemanan orang-orang kecil terkadang sifatnya lebih kekal jujur apa adanya tanpa pamrih. Jika kita berteman dengan orang elit yang suka pamer, foya-foya, hidup gelamor, dsb mungkin akan meninggalkan kita ketika kita menjadi miskin atau pun jika kita terkena musibah mereka enggan turun langsung membantu kita karena kesibukan mereka. Jangan ragu berteman dengan tukang bakso, tukang ojek, ibu-ibu, nenek-nenek, anak kecil, penjaga warung, tukang sampah, tukang sayur, satpam, dsb karena mungkin suatu saat kita membutuhkan bantuan mereka. Ketika kita sedang kesulitan pun meraka akan dengan senagn hati menawarkan bantuan mereka secara cuma-cuma.

3. Aktif Kegiatan Sosial Dan Membantu Sesama
Jika anda orang islam maka rajin-rajinlah ikut shalat berjamaah di masjid atau mushola di sekitar anda. Jika ada kerja bhakti di lingkangan tempat tinggal ada maka sebaiknya anda ikut berperan serta ambil bagian. Selain itu juga ada acara-acara sosial lain yang sangat baik untuk anda ikuti seperti posyandu, kepengurusan rt, karang taruna, pengajian, pemberantasan sarang nyamuk psn, perlombaan peringatan 17 agustusan, arisan, dan masih banyak lagi lainnya. Jangan sungkan bantu secara langsung tetangga, teman, saudara, rekan kerja, dll yang sedang kesusahan karena mereka akan merasa senang sekali jika ada yang membantu dan mereka pun akan sangat senang jika dapat membantu kita di kemudian hari. Tolak segera jika mereka meminta bantuan yang tidak wajar seperti minta bantuan merampok bank, mencarikan jablay, corat-coret tembok orang, ngerjain guru/dosen, dsb.

4. Sopan Santun, Ramah, Rendah Hati Dan Mengalah
Dalam bersosial kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati, dsb. Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati dapat berteman dengan orang yang memiliki sifat-sifat di atas. Sotoy, narsis, sombong, membual, kikir, munapik, dll adalah sifat-sifat yang akan menimbulkan nilai negatif di mata orang lain sehingga mereka akan enggan untuk untuk berteman akrab dengan kita serta menghasilkan antipati di mata orang-orang.

5. Jangan Membuat Musuh Hindarilah sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh ke hadapan kehidupan kita seperti iri, dengki, sombong, congkak, angkuh, sok berkuasa, sok kaya, munafik, pelit, culas, egois, keras kepala, dsb. Selain itu hindari minuman keras, narkoba dan kawan-kawan agar terhindar dari dijauhi orang. Ramah, santun, rendah hati, mengalah, dll dapat menghindarkan kita dari permusuhan. Selesaikan segala masalah problema kehidupan sosial yang ada dengan tuntas secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan permusuhan.

Semoga berhasil mendapatkan teman sebanyak-banyaknya.
Sahabat sejati bisa membantu anda memecahkan persoalan hidup anda.

Sumber asli : Klik Ini
Read More..

Agar Dicintai Semua Orang

Ingin mempunyai banyak teman atau sahabat?
Bagus, karena kamu layak mendapatkannya! kamu juga layak untuk dicintai!
Tetapi kenapa teman kamu tiba-tiba menghindar dan berusaha menjaga jarak dari kamu? Pasti ada yang salah...


Apapun bentuk hubungan yang kamu buat, apakah pertemanan, persahabatan atau asmara, selalu membutuhkan keseriusan dan empati. Teman kamu akan melihat kamu hanya sebagai teman, seorang sahabat tentu ingin diperlakukan sebagai sahabat, demikian pula teman spesial ingin ditempatkan secara khusus dalam hati Anda sebagai teman spesial!

Terlepas dari semua yang mereka harapkan, orang baik layak mendapatkan teman, sahabat atau pacar yang baik pula. Tentu saja Anda bisa mendapatkannya juga. Caranya:


Tentukan bentuk hubungan

Belajar dari pengalaman, Anda pasti pernah bertengkar, menyakiti atau disakiti seseorang. Anda juga mungkin pernah bertemu orang yang egois dan tidak pedulian, atau sebaliknya, Anda pernah bertemu orang yang sangat perhatian, baik dan sayang kepada Anda. Kalau pernah mengalaminya, Anda akan bisa menentukan siapa yang cocok menjadi teman, sahabat atau pacar. Untuk jelasnya, ada baiknya Anda mempelajarinya di whatItTakes.com


Jangan takut berteman
Sesuatu yang tidak enak bisa terjadi kepada siapa saja setiap saat, termasuk kepada Anda. Mungkin Anda pernah merasa jengkel, marah, atau justru takut dan trauma terhadap seseorang. Memang sulit untuk dilupakan, tetapi sulit bagi Anda untuk menjalin hubungan apabila masih memikirkan hal-hal seperti itu. Yang buruk tidak selamanya buruk, dan tidak semua orang jahat. Oleh sebab itu, lebih baik buang saja pengalaman buruk masa lalu dan segera mencari teman baru tanpa pandang "bulu"!


Dapat menempatkan diri
Setiap orang punya kebutuhan sendiri-sendiri. Disadari atau tidak, kebutuhan telah menjadi fasilitas terbentuknya sebuah hubungan. Di sini berlaku asas memberi dan menerima. Masalahnya, hampir semua orang merasa sungkan untuk meminta sesuatu dari orang lain, dan bisa jadi seseorang akan membenci Anda apabila meminta sesuatu secara berlebihan. Oleh karena itu, tentukan apa yang Anda inginkan dari teman, dari sahabat atau pacar, dan mintalah sesuatu hanya kepada orang yang memang bisa memenuhinya.


Bertanggung jawab
Bertanggung jawab bukan hanya kepada diri sendiri, tetapi kepada teman, sahabat, pacar dan keluarga. Untuk itu, Anda harus mempunyai prinsip atau batasan diri. Bukan untuk melindungi diri sendiri, tetapi untuk membuat hubungan berjalan baik. Hal ini penting ketika Anda harus menentukan "Ya" atau "Tidak" atau menjaga diri dari sesuatu yang dapat menyakiti perasaan Anda dan orang lain. Percaya atau tidak, apabila Anda mempunyai prinsip, orang akan menghormati dan memperlakukan Anda dengan baik.


Berpikir positif dan realistis
Siapa pun pasti memiliki harapan yang ingin dicapai dalam hubungan yang dibina. Anda tentu ingin melangkah ke pelaminan dari hubungan asmara yang sedang dijalin bersama dia. Hati-hati, jangan sampai apa yang Anda inginkan hanya fantasi, terlalu berlebihan atau harapan kosong. Oleh sebab itu, Anda harus mengetahui apa yang Anda harapkan dari sebuah hubungan dan menyadari apa yang akan terjadi. Akan lebih baik apabila selalu berpikiran posistif terhadap orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut.


Jangan mengekang
Bawa orang ke dalam hidup Anda untuk memenuhi keinginan, memberi dukungan dan bantuan kepada Anda. Banyak orang yang ingin menjadikan seseorang hanya boleh berhubungan dengan dirinya sendiri alias mengekang.

Sumber: artikel Ikhwan Maulana



Read More..

Sistem Belajar "MURDER"


Sistem belajar ini dikenal dengan "MURDER", yang terdiri dari Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, dan Review. Perincian sistem belajar "MURDER" ini, diadaptasi dari buku The Complete Problem Solver oleh Bob Nelson. Silahkan telaah dan cermati untuk dilaksanakan…………………


Mood - Suasana Hati: Ciptakan selalu mood yang positif untuk belajar. Ini bisa dilakukan dengan menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang sesuai dengan pribadimu.
Understand - Pemahaman: Tandai informasi bahan pelajaran yang TIDAK kamu mengerti dalam satu unit. Fokuskan pada unit tersebut atau melakukan beberapa kelompok latihan untuk unit itu.

Recall - Ulang: Setelah belajar satu unit, berhentilah dan ulang bahan dari unit tersebut dengan kata-kata yang kamu buat SENDIRI.

Digest - Telaah: Kembalilah pada unit yang tidak kamu mengerti dan PELAJARI KEMBALI keterangan yang ada. Lihatlah informasi yang terkait pada artikel, buku teks atau sumber lainnya, atau diskusikan dengan teman atau guru/dosen.

Expand - Kembangkan: Pada langkah ini, tanyakan tiga persoalan berikut terhadap materi yang telah kamu pelajari: • Andaikan saya bertemu dengan penulis materi tersebut, pertanyaan atau kritik apa yang hendak saya ajukan? • Bagaimana saya bisa membuat informasi ini menjadi menarik dan mudah dipahami oleh siswa/mahasiswa lainnya? • Bagaimana saya bisa mengaplikasikan materi tersebut ke dalam hal yang saya sukai?

Review - Pelajari Kembali: Pelajari kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari. Ingatlah strategi yang telah membantu kamu mengerti dan/atau mengingat informasi. Jadi, terapkan strategi tersebut untuk cara belajarmu berikutnya.
Sumber asli : Klik Ini


Read More..

Belajar Secara Efektif dan Efisien

Belajar sering terasa menjemukan. Tapi bila Anda mengelolanya secara efektif dan efisien, belajar sesungguhnya bisa sangat menyenangkan. Beberapa langkah di bawah ini, mungkin bisa Anda gunakan sebagai panduannya.


Tinjauan Cepat

Ulangi kembali pelajaran yang Anda dapatkan sesegera mungkin setelah Anda meninggalkan kelas (paling tidak dalam 24 jam terakhir). Bila tidak, mungkin kita akan melupakan 50 persen materi yang kita pelajari sebelumnya, ketika mendapat materi baru di hari berikutnya.

* Coba ulangi apa yang Anda pelajari dengan mengandalkan ingatan.
* Ajak dan organisasikan kelas Anda untuk kembali mengulang pelajaran yang diterima dengan menggunakan skema dan sebagainya.
* Integrasikan materi baru yang Anda pelajari dengan semua pengetahuan yang telah Anda pahami sebelumnya.


Tinjauan Menengah
Cara ini sesungguhnya hanya sekadar memindahkan apa yang Anda pelajari secara cepat kedalam memori ingatan Anda untuk jangka waktu yang lebih lama. Karena itu, semua materi yang pernah Anda pelajari, perlu Anda ulang kembali untuk menyegarkan kembali ingatan Anda. Untuk melakukan ini, Anda perlu:

* Buka kembali semua catatan yang pernah pelajari. Sebaiknya untuk setiap materi pelajaran, bisa Anda ulangi membacanya dua kali seminggu.
* Baca kembalui semua pelajaran yang relevan dan berkiatan dengan ujian terdekat. Cobalah upayakan Anda menambah pelajaran baru dalam kegiatan belajar Anda, setidaknya satu materi baru setiap minggu.


Tinjauan Terakhir
Mulai Lebih Awal (Setidaknya Sepekan Sebelum Anda Menjalani Ujian)

* Persiapkan semua materi belajar: Buku teks, catatan kuliah, panduan belajar, bacaan tambahan, catatan rujukan, pekerjaan rumah dan tugas lainnya, soal-soal tes terakhir, contoh/tes praktikum, buku tugas, tambahan pelajaran yang diikuti selama semester berlangsung, kertas ulasan dari profesor atau dosen pembimbing.
* Praktekkan apa yang Anda ketahui. Cobalah untuk memprediksi pertanyaan yang kemungkinan akan keluar dalam ujian dan cobalah menjawabnya. Praktekan apa yang mungkin bisa Anda lakuklan dalam tes, seperti menulis outline esay, persoalan dalam menyelesaikan tugas, dan sebagainya.
* Jika Anda sadar memiliki kendala waktu pada saat ujian, cobalah menjawab pertanyaan dengan menentukan batasan waktu.
* Aturlah waktu tidur, makan, dan belajar secara rutin dan terjadwal. Sebaiknya Anda hindari mengkonsumsi kafein atau jenis zat perangsang lain. Pastikan Anda tidak kelelahan, karena kelelahan fisik, bisa merangsang kelelahan fikiran. danm itu akan membuat Anda tak nyaman selama mengikuti ujian.

Sumber Artikel Hannie K Wardhani

Read More..

Ayo Belajar Kelompok!

Belajar kelompok adalah belajar secara bersama-sama. Cara belajar ini berbeda dengan belajar sendiri. Belajar kelompok berarti kita belajar bersama-sama. Dalam belajar kelompok kadang-kadang anggota yang paling pintar membantu anggota kelompok lain, yang kurang biasa menjawab pertanyaan. Namun, ini bukan berarti bahwa yang pintar memberi contekan.



Dalam belajar kelompok ada hal-hal yang harus kita buat sehinga hasilnya bagus, yaitu:

1. Memilih ketua kelompok

2. Berbicara secara bergantian

3. Tentukan pembagian kerja

4. Tentukan jadwal supaya tidak bentrok dengan jadwal pribadi anggota lain (les, kursus)

5. Berusahalah mendengarkan teman

6. Jangan malu-malu bertanya

7. Bantu teman yang kesulitan

Kelebihan belajar kelompok, kita bisa saling bertukar informasi. Jadi, kita bisa tahu hal-hal yang belum kita ketahui. Selain itu, belajar kelompok membantu kita untuk menjalin tali silahturahmi. pekerjaan juga bisa dipermudah dan cepat selesai karena dikerjakan bersama-sama. Kekurangannya adalah kita harus mengalah untuk mendengarkan pendapat orang lain.

Tiap orang punya keunikan dalam belajar. Kamu lebih suka cara belajar yang mana: kelompok atau sendiri? …………………….

Sumber asli: Klik Ini


Read More..